Sabtu, 22 Januari 2011

risalah jenazah

TUNTUNAN MERAWAT JENAZAH

Firman Allah Swt :
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada kami
kamu dikembalikan. ( QS. Al 'Ankabuut : 57).
Ayat tersebut mempertegas bahwa kita yang hidup di dunia ini pasti akan merasakan mati. Namun kenyataannya banyak manusia yang terbuai dengan kehidupan dunia sehingga hampir melupakan tujuan hidup yang sebenarnya, hal ini juga membuat manusia tidak banyak yang mengingat tentang kematian. Yang jadi permasalahan sekarang adalah, tidak ada manusia satupun yang apabila mati kemudian berangkat sendiri menuju liang kuburnya. Tentu saja hal ini adalah menjadi kewajiban bagi orang yang masih hidup, terutama keluarga yang ditinggalkannya untuk mengurusnya sampai menguburkannya. Merawat jenazah adalah hukumnya wajib kifayah, namun setiap orang tentunya wajib mengetahui tatacara bagaimana merawat jenazah yang sesuai dengan tuntunan agama Islam. Karena kewajiban merawat jenazah yang pertama adalah keluarga terdekat, apalagi kalau yang meninggal adalah orangtua atau anak kita. Kalau kita tidak bisa merawatnya sampai menguburkannya berarti kita tidak (birrul walidaini) berbakti kepada kedua orangtua kita.  
Rasulullah SAW telah bersabda :
" Apabila telah mati anak Adam, maka terputuslah amalnya. Kecuali tiga perkara, shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh yang mau mendo'akan kedua orangtuanya."

KAIFIAT (CARA PERAWATAN JENAZAH)
Bila telah terang, nyata, jelas ajalnya seseorang, maka segerakanlah
perawatannya, Adapun yang perlu dilakukan adalah :
  1. Pejamkan matanya.
  2.  Lemaskan terutama tangan, dan kakinya diluruskan.
  3. Dikatupkan mulutnya, dengan ikatkan kain, dan lingkarkan dagu, pelipis sampai ubun-ubun.
  4. Diutamakan ditelentangkan membujur menghadap kiblat dengan kepala di sebelah kanan kiblat.
  5. Ditutup muka wajahnya, serta seluruh tubuhnya.
  6. Mengucapkan kalimat tarji' untuk istirja' (pasrah dengan ikhlas dan ingat bahwa kita bersama akhirnya juga akan mengalami kematian).
(Innalillahi wainna ilaihi rooji'uun (Al Baqorah Ayat 156).
  1. Mendoakannya (Allahumma ighfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu anhu)

artinya : Ya Allah semoga Engkau mengampuni , melimpahkan kasih sayangnya, mema'afkannya serta memulyakannya, (Al Hadist).
  1. Menyebarluaskan berita kematiannya kepada keluarga/ ahli waris, kerabat dan masyarakat  lingkungannya.
  2. Mempersiapkan keperluan/perlengkapan perawatan mayat/ jenazah.
  3. Keluarga/ ahli waris segera menyelesaikan hak insani/Adam, utang piutang, mengambil alih tanggunga jawab hingga bagi yang telah wafat tiada lagi memiliki kewajiban. Kecuali mempertanggung jawabkan amal perbuatannya.

HAK & KEWAJIBAN TERHADAP JENAZAH
        1.      Memandikannya / Mensucikannya.
        2.      Mengkafaninya/ Membungkus seluruh tubuhnya.
        3.      Mensalatkannya.
        4.      Menguburkannya.

JENAZAH YANG TIDAK MENDAPAT PERLAKUAN SEPERTI BIASA
  1. Mati sahid  dalam peperangan tidak perlu dimandikan dan dikafani cukup dimakamkan dengan pakaiannya yang melekat.
  2. Mati di atas perjalanan laut, tak perlu dibawa ke darat untuk dimakamkan apabila untuk mencapai daratan perlu waktu lama.
  3. Mati saat Ihrom, maka kain kafannya cukup pakaian ihromnya dan tidak boleh diberi parfum sebagaimana jenazah biasa.

MENSUCIKAN JENAZAH
Perlengkapan  yang diperlukan :
  1. Air suci yang mensucikan yang cukup, dengan dicampuri bau-bauan 
  2. Serbuk/larutan  kapur barus, untuk meredam bau.
  3. Sarung tangan/ handuk tangan untuk membersihkan kotoran darah atau najis lain.
  4. Lidi dan sebagainya untuk membersihkan kuku.
  5. Handuk untuk mengeringkan badan/ tubuh mayat selesai dimandikan.

CARA-CARA MEMANDIKAN MAYAT
1.        Bujurkanlah jenazah ditempat yang tertutup serta diutamakan membujur  menghadap kiblat dengan kepala di sebelah kanan.
2.      Lepaskanlah seluruh pakaian yang melekat dan menutup,serta pengikat dagu dan pergelangan tangan.
3.                            Tutuplah bagian auratnya sekedarnya.
4.                            Lepaskan logam seperti cincin, dan gigi palsunya (Kalau ada)
5.      Bersihkan kotoran najisnya dengan didudukkan  dan meremas bagian perutnya hingga kotorannya keluar.
6.                            Bersihkan rongga mulutnya dari riak  atau darah kalau ada
7.                            Bersihkan kuku-kuku jari kaki dan tangannya.
8.      Disunahkan menyiram air mulai  anggota yang kanan diawali dari kepala bagian kanan terus kebawah, kemudian bagian kiri dan diulang 3(tiga) kali

PERHATIAN :
Dilarang memotong kuku, rambut dsb karena dilarang menganiaya seseorang jenazah dengan menimbulkan kerusakan atau cacat tubuhnya.

CARA PELAKSANAAN MEMANDIKAN MAYAT
1.      Mulai menyiram anggota wudhu secara urut, tertib, segera dan rata, hingga 3(tiga) kali serta memulainya anggota wudhu sebelah kanan.
2.      Menyiram seluruh tubuh
3.      Menggosok seluruh tubuh dengan air sabun.
4.      Menyiram berulang kali sejumlah gasal, misalnya 3,5,7,9,11 kali, hingga rata dan bersih sesuai kebutuhan.
5.      Menyiram dengan larutan kapur barus atau bau-bauan yang harum, cendana dsb.
6.      Mengeringkan seluruh tubuh badannya dengan handuk hingga kering                                                              
     
        Perhatian :
1.      Saat menyiram air pada wajah muka, tutuplah lubang mata, hidung, mulut dan telinganya, agar tidak kemasukan air.
2.      Apabila anggota tubuh terluka dalam menggosok dan membersihkan bagian terluka supaya hati-hati dengan lembut seakan memberlakukan pada waktu masih hidup tidak boleh semena-mena.

MENGKAFANI JENAZAH.
1.      Perlengkapan 
        a.      Selembar lingkaran badan dan yang lebih panjang dari seluruh tubuh.
        b.      Tujuh utas tali dari sobekan kain putih.
        c.      Segi tiga tutup kepala/rambut
        d.      Sehelai tutup dada, dengan berlobang pada bagian lehernya
        e.      Sehelai tutup aurat dengan terlipat panjang.

        Khusus wanita dilengkapi dengan :
        f.      Kain Basahan, sebagai penutup bagian aurat bawah.
        g.      Mukena untuk rambut
        h.      Baju untuk penutup bagian dada dan lengan.

Perhatian :
Bahan perlengkapan, kain putih, cukup yang sederhana, tidak berlebihan jenisnya,demikian juga bagai jenazah wanita kain basahan, baju, mukena adalah yang sehari-hari dipakai. Demikian juga disunahkan bagi mayat laki-laki dikafani sampai 3 lapis kain, tiap-tiap lapis hendaknya dapat menutup seluruh tubuhnya, Selain 3 lapis itu ditambah baju kurung dan sorban. Adapun bagi mayat wanita disunahkan 5 lapis, masing-masing berupa Sarung, Baju, Kerudung dan 2 lapis yang menutup seluruh tubuhnya.

2.      Kapas
-       5 helai kapas selembar telapak tangan
-       7 Bulatan kecil, penutup lubang
-       Serbuk kapur barus, cendana dsb yang berfungsi sebagai pengharum.

PERSIAPAN PENGATURAN BAHAN KAFAN
  1. Tali sebanyak 7 diletakkan di:
                a.      Ujung Kepala
                b.      Leher
                c.      Pinggang/ pada lengan tangan
                d.      Perut
                e.      Lutut
                f.       Pergelangan tangan
                g.      Ujung kaki

  1. Letakkan kain memanjang seluruh tubuhnya, serta melebar lingkaran badan dengan ditaburi serbuk kapur barus.
  2. Aturlah dan letakkan sehelai tutup kepala/rambut.
  3. Bentangkan tutup dada, dengan masih terhampar ke atas.
  4. Letakkan sehelai tutup aurat (Semacam Celdam) memanjang dan melebar ke bawah dan merupakan kain lipatan
  5. Bagi wanita aturlah mukena,baju dan kain basahan yang sesuai dengan letaknya.

CARA PELAKSANAAN MENGKAFANI

1.            Letakkan janazah membujur di atas kain kafan, dalam keadaan
tertutup selubung kain kafan (jangan sampai mayat telanjang secara terbuka).
2.      Tutuplah tujuh lubang yaitu, 2 mata, 2 telinga, 2 hidung dan 1 pusar dengan bulatan kapas yang ditaburi serbuk kapur barus
3.            Tutuplah lembaran kapas yang ditaburi sebuk kapur barus pada:
a.              Wajah muka
b.              Leher kanan & kiri
c.              Ketiak kanan & kiri
d.              Lengan siku kanan dan kiri
e.              Di bawah dan atas peregelangan tangan.
f.               Kedua pergelangan kakinya.
g.              Kedua lingkaran mulut.
4.            Bagi Jenazah pria :
a.      Tutuplah segitiga kain putih di bagian rambut kepala dengan ikatan pada jidat.
b.      Katupkan tutup dada melalui lubang pada lehernya
c.       Katupkan lipatan tutup celana dalamnya
5.            Bagi jenazah Wanita :
a.      Letakkan tiga pintalan rambut ke bawah belakang kepala
b.      Tutupkan kain mukena pada rambut kepala.
c.       Tutupkan belahan kain baju pada dada.
d.      d.Lipatkankain basahan melingkar badan perut dan auratnya, di atas penutup celana dalamnya.
6.            Katupkan dengan melingkar tubuh badannya kain kafan yang rapat, tertib, menyeluruh.

SHOLAT JENAZAH.
1.                                       Syarat-syarat sholat Jenazah
a.      Sholat mayat sama syaratnya dengan sholat lain yaitu menutup aurat, suci dari hadas besar maupun kecil,  bersih badan, pakain dan tempatnya serta menghadap kiblat. 
b.      Mayat sudah dimandikan dan dikafani
c.       Letak mayat di sebelah kiblat orang yang menyembahyangkannya, kecuali  kalau sholat dilakukan di atas  kubur atau sholat ghoib.
2.                                       Rukun Sholat Mayit.
a.      Niat (Usholli "ala Haadza  al mayyiti arba'a takbiiraatin fardo al Kifaayati Ma'muman/Imaaman Lillaahi Ta'ala).
Artinya:
                        " Aku berniat shalat atas mayat ini dengan empat kali takbir, fardhu kifayah karena Allah Ta'ala ”. Allaahu Akbar.
b.      Berdiri bagi yang mampu.
c.       Takbir empat kali
d.      Membaca Fatihah
e.      Membaca Sholawat nabi.
f.        Mendo'akan mayat.
" Wahai Tuhanku, ampunilah dia, rahmatilah, sejahterakanlah dan maafkanlah dia, hormatilah kedatangannya, luaskanlah tempat  tinggalnya, bersihkanlah dia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah dia dari semua dosa, sebagaimana bersihnya kain putih dari kotoran dan berilah ganti rumahnya yang lebih baik dari rumahnya, ahli yang lebih baik dari ahlinya, dan istri yang lebih baik dari istrinya, serta peliharalah dia dari fitnah kubur dan siksa api neraka”
g.      Berdo'a untuk diri sendiri dan untuk mayat
"Wahai Tuhanku, janganlah Engkau halangi, pahalanya kepada kami dan janganlah Engkau memberi fitnah sepeninggalnya kepada kami, serta ampunilah kami dan dia, dan bagi segenap saudara kami yang telah mendahului kami dengan iman, dan janganlah Engkau jadikan gelisah di dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman, Wahai Tuhan kami sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Belas Kasihan lagi Maha Penyayang".
h.      Memberi Salam

CARA MENGERJAKAN SHALAT JENAZAH
1.        Mayat diletakkan paling muka, apabila mayat laki-laki, hendak nya Imam berdiri menghadap dekat kepala mayat, sedang mayat wanita Imam menghadap dekat perutnya.
2.        Letak Imam paling muka diikuti oleh para ma'mum, jika  yang menyolati sedikit usahakan dibuat 3 baris / shaf.
3.        Setelah semua siap lalu dimulai dengan takbiratul ihrom oleh Imam setelah itu baru makmum. (ini Merupakan takbir pertama)
4.        Setelah takbiratul ihrom, tangan diletakkan bersedekap lalu membaca Surat Al Fatihah.
5.        Setelah membaca Surat Al Fatihah , lalu takbir lagi dengan mengangkat kedua tangan, kemudian bersedekap kembali.
6.                       Dalam posisi bersedekap tersebut membaca Sholawat
(Allaahuma solli a'ala muhammad wa'ala alihi washbihi  wasallim) 
7.        Selesai membaca sholawat, lalu takbir kembali dengan mengangkat kedua tangan dan bersedekap kembali (ini sedekap ke 3(tiga)
8.        Dalam posisi bersedekap membaca do'a (Allohummagfir lahu warhamhu wa'afihi  wa'fu anhu)
9.        Selesai berdo'a lalu takbir lagi dengan mengangkat kedua tangan dan kemudian bersedekap (ini takbir ke empat)
10.                Dalam posisi takbir ke 4 Lalu bedo'a (Allahumma laa
tahrimnaa ajrahu  walaa taftinna ba'dahu  wagfirlana walahu)
            Kalau jenazah wanita maka gantilah kata “ Hu “ menjadi “ Ha “
11.                Kemudian salam kekanan dan kekiri.

MENGUBURKAN JENAZAH

Tata Cara Menguburkan Jenazah
Hendaklah dua-tiga orang turun keliang kubur, dan hendaklah orang yang kuat, lalu dua lagi diatas tepat di sisi kubur sebelah kiblat untuk membantu menurunkan jenazah. Ketika menurunkan hendaklah berdoa “ Bismillahi wa ‘ala millati rasulullah “
“ Dengan nama Allah dan menurut sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. “
Jenazah dibaringkan diatas tubuhnya sebelah kanan dalam posisi miring, dengan dihadapkan kearah kiblat, kemudian letakkan bantalan dari tanah atau potongan batu bata dibawah kepalanya, setelah itu buka tali pengikatnya dan singkaplah kain kafan yang menutupi wajahnya, kemudian lahat ditutup dengan batu atau cor-coran atau sejenisnya dan usahakan kalau bisa jangan yang mudah terbakar seperti kayu atau sejenisnya, lalu diturunkan kembali galian tanah kuburan.
Boleh diberi sedikit gundukan, tapi tidak boleh lebih dari satu jengkal, lalu berilah tanda dari batubata pada arah kepala dan kaki, selanjutnya taburkan batu kerikil dan perciki dengan air supaya tanah menjadi lengket dan padat.
Disunnatkan bagi orang yang menyaksikan pemakaman mayat, menyapu kubur dari arah kepala mayat sebanyak tiga kali.
Disunatkan memohon ampun bagi mayat dan minta dikuatkan pendiriannya seusai ia dimakamkan, karena pada saat itu ia sedang ditanya di dalam kubur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar